KARYA TULIS (Perkembanga ekonomi pasca Proklamasi)
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................
1
BAB I PENDAHULUAN
·
Latar
Belakang..........................................................................................
2
·
Rumusan
Masalah.....................................................................................
2
·
Tujuan.......................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
·
Terjadinya Inflasi......................................................................................
3
·
Krisis Ekonomi.........................................................................................
4
·
Blokade Laut Belanda..............................................................................
5
·
Krisis Pangan............................................................................................
6
BAB III PENUTUP
·
Kesimpulan...............................................................................................
7
·
Saran.........................................................................................................
8
·
Daftar
Pustaka...........................................................................................
9
·
Lampiran...................................................................................................
10
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
wr.wb
Ungkapan
syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas karunia dan hikmah,
serta hidayahNya, saya dapat mengerjakan karya tulis ini dengan baik walau penuh
kekurangan.
Karya tulis ini
disusun untuk kebutuhan akan pengetahuan dan pembelajaran ilmu sosial terutama
sejarah. Karya tulis ini dibuat dalam bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
Karya tulis ini
saya buat atas bimbingan Ibu Kusniani ini terdapat beberapa pembahasan yaitu
Perkembangan Ekonomi Pasca Proklamasi. Pola dan sistem penyajian materi dalam
karya tulis ini diharapkan dapat dimengerti oleh teman-teman dan Ibu guru.
Sesuai kata
orang bijak , “Tidak ada yang sempurna dalam hidup” . Oleh karena itu , kritik
dan saran dari semua pihak yang merupakan jalan dari awal dalam penyempurnaan
karya tulis ini sangat saya butuhkan.
Terima kasih...
Wassalamu’alaikum
wr.wb
Magelang, September 2012
Arifah Fitriani
Penyusun
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam
pelaksanaan perekonomian pada awal proklamasi mengalami beberapa perkembangan .
Pembahasan karya tulis ini akan dimulai dari awal perkembangan pasca proklamasi
1945 . Pada zaman pendudukan
Jepang, seluruh potensi ekonomi Indonesia diarahkan kepada kepentingan perang.
RI yang baru berdiri mewarisi
keadaan ekonomi yang sangat kacau dari zaman pendudukan Jepang itu. Inflasi
yang hebat diwarisi oleh negara yang baru berumur
beberapa hari itu. Karya
tulis ini Sebagai sarana untuk menambah ilmu kita , pada tugas karya tulis ini
akan membahas Perkembangan Ekonomi Pasca Proklamasi.
2. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan
kebijakan sementara pemerintah dalam hidup ekonomi pasca
proklamasi
2. Menjelaskan
tujuan belada melakukan blockade ekonomi pasca proklamasi.
3. menuliskan
beberapa upaya pemerintah RI untuk mengatasi kekacauan dibidang ekonomi.
4. Menjelaskan
yang dimaksud uang ORI dan bagaimana penggunaanya
3. Tujuan
Dalam karya
tulis ini bertujuan agar kita lebih mengetahui dan lebih mengerti gambaran dan
menambah wawasan tentang perkembangan perekonomian indonesia di awal
kemerdekaan.
BAB II PEMBAHASAN
Bangsa-bangsa
Barat dan Jepang yang menguasai Indonesia selama berabad abad telah menguras
sumber daya alam dan sumber daya manusia, hal inilah yang menjadi salah satu
penyebab buruknya perekonomian Indonesia di awal kemerdekaan. Kondisi
perekonomian Indonesia pada saat itu antara lain:
Kondisi
ekonomi
a.
Terjadinya Inflasi
Sumber inflasi adalah beredarnya uang rupiah Jepang secara tidak terkendali, sedangkan Republik belum dapat menyatakan bahwa uang Jepang tidak berlaku,
karena belum memiliki uang sendiri sebagai penggantinya.
Pemerintah mengambil kebijaksanaan mengakui
beberapa macam uang sebagai tanda pembayaran yang sah di wilayah RI yakni :
uang De Javasche Bank, uang pemerintah Hindia Belanda dan uang Jepang. Keadaan
yang sulit ini ditambah lagi dengan dilakukannya blokade laut oleh Belanda.
Kondisi diperparah dengan kedatangan NICA yang
mengedarkan uang NICA pada 6 Maret 1946.
Mengatasi Inflasi:
Mengeluarkan uang Indonesia yaitu Oeang Republik
Indonesia (ORI) pada 1 oktober 1946.
Mengatur nilai tukar ORI dengan valuta asing
Dikeluarkannya kebijakn penukaran uang yaitu 100
yen (mata uang jepang) dengan Rp.1 (mata uang ORI)
Mendirikan BRI dan BNI
b.
Krisis ekonomi
Krisis ekonomi juga disebut krisis moneter yaitu
krisis yang berhubungan dengan keuangan Negara karena kemerosotan kegiatan
ekonomi yang menimbulkan depresi.
Kondisi ini disebabkan oleh :
·
Kas pemerintah
kosong,
·
bea masuk sangat kurang, sedangkan pengeluaran negara semakin bertambah.
·
Sumberdaya alam
tidak dapat dikelola karena kekurangan
dana.
Mengatasi Krisis Moneter :
Pinjaman
nasional :
Program Pinjaman Nasional ini dilaksanakan oleh
Menteri Keuangan. lr. Surachman dengan persetujuan BP-KNIP. Pinjaman
Nasional akan dibayar kembali selama jangka waktu 40 tahun. Besar pinjaman yang
dilakukan pada bulan Juli 1946 sebesar Rp. 1.000.000.000,00. Pada tahun pertama
berhasil dikumpulkan uang sejumlah Rp. 500.000.000,00. Sukses yang dicapai ini
menunjukkan besarnya dukungan dan kepercayaan rakyat kepada Pemerintah RI.
Konferensi
Ekonomi :
Februari 1946
Konferensi ini dihadiri oleh para cendekiawan, para gubernur dan para
pejabat lainnya yang bertanggungjawab langsung mengenai masalah ekonomi di
Jawa. Konferensi ini dipimpin oleh Menteri Kemakmuran, Ir. Darmawan
Mangunkusumo. Tujuan konferensi ini adalah untuk memperoleh kesepakatan
yang bulat dalam menanggulangi masalah-masalah ekonomi yang mendesak, seperti :
a. masalah produksi dan
distribusi makanan
Dalam masalah produksi dan distribusi bahan makanan disepakati bahwa sistem
autarki lokal sebagai kelanjutan dari sistem ekonomi perang Jepang,
secara berangsur-angsur akan dihapuskan dan diganti dengan sistem
desentralisasi.
b. masalah sandang
Mengenai masalah sandang disepakati bahwa Badan Pengawasan Makanan
Rakyat diganti dengan Badan Persediaan dan Pembagian Makanan (PPBM)
yang dipimpin oleh dr. Sudarsono dan dibawah pengawasan Kementerian
Kemakmuran. PPBM dapat dianggap sebagai awal dari terbentuknya Badan Urusan
Logistik (Bulog).
c. status dan administrasi
perkebunan-perkebunan
Mengenai masalah penilaian kembali status dan administrasi perkebunan yang
merupakan perusahaan vital bagi RI, konferensi ini menyumbangkan beberapa pokok
pikiran. Pada masa Kabinet Sjahrir, persoalan status dan administrasi
perkebunan ini dapat diselesaikan. Semua perkebunan dikuasai oleh negara dengan
sistem sentralisasi di bawah pengawasan Kementerian Kemakmuran.
Konferensi Ekonomi kedua diadakan di Solo pada tanggal 6 Mei 1946. Konferensi kedua ini membahas
masalah perekonomian yang lebih luas, seperti program ekonomi pemerintah,
masalah keuangan negara, pengendalian harga, distribusi dan alokasi tenaga
manusia. Dalam konferensi ini Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta memberikan
saran-saran yang berkaitan dengan masalah rehabilitasi pabrik gula. Hal ini
disebabkan gula merupakan bahan ekspor yang penting, oleh karena itu
pengusahaannya harus dikuasai oleh negara. Hasil ekspor ini diharapkan dapat
dibelikan atau ditukar dengan barang-barang lainnya yang dibutuhkan RI. Saran
yang disampaikan oleh Wakil Presiden ini dapat direalisasikan pada tanggal 21
Mei 1946 dengan dibentuknya Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (BPPGN)
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 3/1946. Peraturan tersebut disempurnakan
melalui Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1946, tanggal 6 Juni 1946 mengenai
pembentukan Perusahaan Perkebunan Negara (PPN).
Planning Board (Badan Perancang Ekonomi) :
Pembentukan Badan ini atas inisiatif Menteri Kemakmuran, dr. A.K. Gani.
Badan ini merupakan badan tetap yang bertugas membuat rencana pembangunan
ekonomi untuk jangka waktu 2 sampai 3 tahun. Sesudah Badan Perancang ini
bersidang, A.K. Gani mengumumkan Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun.
Untuk mendanai Rencana Pembangunan ini terbuka baik bagi pemodal dalam negeri
maupun bagi pemodal asing. Untuk menampung dana pembangunan tersebut pemerintah
akan membentuk Bank Pembangunan.
Pada bulan April 1947, Badan
Perancang ini diperluas menjadi Panitia Pemikir Siasat Ekonomi
yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Moh. Hatta, sedangkan A.K.
Gani sebagai wakilnya. Panitia ini bertugas mempelajari, mengumpulkan data dan
memberikan saran kepada pemerintah dalam merencanakan pembangunan ekonomi dan
dalam rangka melakukan perundingan dengan pihak Belanda.
Semua hasil pemikiran ini
belum berhasil dilaksanakan dengan baik, karena situasi politik dan militer
yang tidak memungkinkan. Agresi Militer Belanda mengakibatkan sebagian besar
daerah RI yang memiliki potensi ekonomi baik, jatuh ke tangan Belanda. Wilayah
RI tinggal beberapa keresidenan di Jawa dan Sumatera yang sebagian besar
tergolong sebagai daerah minus dan berpenduduk padat. Pecahnya Pemberontakan
PKI Madiun dan Agresi Militer Belanda II mengakibatkan kesulitan ekonomi
semakin memuncak.
Persatuan Tenaga Ekonomi :
Organisasi yang dipimpin B.R. Motik ini, bertujuan untuk
menggiatkan kembali partisipasi pengusaha swasta. Dengan dibentuknya PTE juga
diharapkan dapat dan melenyapkan individualisasi di kalangan organisasi
pedagang sehingga dapat memperkokoh ketahanan ekonomi bangsa Indonesia.
Pemerintah menganjurkan agar pemerintah daerah usaha-usaha yang dilakukan oleh
PTE. Akan tetapi nampaknya PTE tidak dapat berjalan dengan baik. PTE hanya mampu
mendirikan Bank PTE di Yogyakarta dengan modal awal Rp. 5.000.000. Kegiatan PTE
semakin mundur akibat dari Agresi Militer Belanda.
Selain PTE perdagangan swasta
lainnya yang juga membantu usaha ekonomi pemerintah adalah Banking and
Trading Corporation (Perseroan Bank dan Perdagangan).
Program RERA (Rekonstruksi dan Rasionalisasi Angkatan Perang)
pada tahun 1948.
Program yang diprakarsai oleh Wakil Presiden Drs. Moh. Hatta ini,
dimaksudkan untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi, disamping
meningkatkan efesiensi. Rasionalisasi ini meliputi penyempurnaan administrasi
negara, Angkatan Perang dan aparat ekonomi. Sejumlah satuan Angkatan
Perang dikurangi secara dratis. Selanjutnya tenaga-tenaga bekas Angkatan Perang
ini disalurkan ke bidang-bidang produktif dan diurus oleh Kementerian
Pembangunan dan Pemuda.
Blokade
Laut Belanda
Blokade Laut Belanda adalah tujuan dari pemerintah Belanda untuk
menghancurkan Indonesia melalui sektor ekonomi, yaitu menutup akses perdagangan
Indonesia sejak November 1945.
Program Blokade Laut adalah :
v Mencegah masuknya senjata dan peralatan militer
v Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan
v Melindungi bangsa indoesia dari tindakan-tindakan
bangsa lain.
Mengatasi Blokade Laut Belanda :
v Secara
Politik : Mengadakan hubungan dengan
india yaitu hubungan bilateral dengan india sehingga india membantu Indinesia
dalam perjuangan diplomatic internasional. Indonesia membantu india dengan
mengirim 500.000 ton beras dan india mengirim pakaian ke indonesia.
v Secara
Ekonomi :
Hubungan dagang langsung dengan luar negeri
Hubungan dagang langsung dengan amerika serikat
dengan mendirikan BTC (Banking and Tranding Corporation) dan Isbrantsen Inc
(AS) , indinesia mengeksport gula, teh, karet dll. Tanjung priok diblokade
Belanda , Pemerintah menembusnya dengan melalui Sumatra dengan tujuan Singapura
dan Malaysia dengan perahu layar dan kapal motor. Tahun 1947 dibuka perwakilan
resmi di Singapura dinamakan Indoff (Indonesian Office) di Singapura.
Membentuk KNUPL (Kementrian Pertahanan Usaha Luar
Negeri)
Tugas : Membeli senjata dan perlengkapan perang.
c.
Krisi Pangan
Layaknya
Negara yang baru merdeka , sebagian besar regulasi pangan baik pemerintah
maupun petani belum begjalan dengan optimal.
Cara
mengatasi :
Konferensi Ekonomi kedua : mei 1946
Program : Meningkatkan produksi dan distribusi
pangan ,sandang, status dan administrasi perkebunan.
Plan Kasimo : Program Menteri Urusan Bahan
Makanan I.J.Kasimo
-
Memperbanyak kebun
bibit dan padi unggul
-
Pencegahan
penyembelihan hewan pertanian
-
Penanaman kembali
lahan kosong
-
Transmigrasi 20
juta dari jawa ke sumatra dalam waktu 10-15 tahun demi kepentingan pertanian
Badan Persediaan Pembagian Bahan Pangan Makanan
(PPBM)
Sekarang menjadi Bulog (Badan Urusan Logistik)
BAB III PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Dengan mengetahui kehidupan ekonomi
RI pasca- proklamasi sampai demokrasi Liberal, saya dapat menarik kesimpulan bahwa :
* Kondisi perekonomian Indonesia di awal kemerdekaan
dalam keadaan sulit sebab bangsa Indonesia belum memiliki mata uang sendiri.
Untuk sementara pemerintah RI menetapkan berlakunya tiga mata uang di Indonesia
antara lain, mata uang de Javache Bank , mata uang Hindia Belanda, dan
mata uang penduduk Jepang.
*
Tujuan belanda melakukan
blockade ekonomi pasca proklamasi
- Untuk mencegah
dimasukkannya senjata dan peralatan
militer ke Indonesia;
- Mencegah
dikeluarkannya hasil-hasil perkebunan milik
Belanda dan milik asing lainnya;
- Melindungi bangsa
Indonesia dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh orang bukan Indonesia.
*
Upaya pemerintah RI untuk mengatasi kekacauan
dibidang ekonomi
- Pinjaman Nasional
-
Konferensi Ekonomi, Februari
1946
- Pembentukan Planning
Board (Badan Perancang Ekonomi)
pada tanggal 19 Januari 1947
- Rencana Kasimo (Kasimo
Plan)
- Persatuan Tenaga
Ekonomi (PTE)
*
Pengertian uang ORI dan
bagaimana penggunaanya
Oeang Republik Indonesia atau ORI adalah mata uang pertama yang
dimiliki Republik
Indonesia setelah merdeka. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri
yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai
lambang utama negara merdeka.
2. Saran
Demikian
yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam karya
tulis ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul karya tulis ini.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Walaupun karya tulis ini jauh dari kesempurnaan saya menginginkan saran, kritik, dan tanggapan anda yang dapat dijadikan pelajaran bagi saya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya. Walaupun karya tulis ini jauh dari kesempurnaan saya menginginkan saran, kritik, dan tanggapan anda yang dapat dijadikan pelajaran bagi saya.
Terima
kasih..
DAFTAR
PUSTAKA
1. Modul SEJARAH
3. http://muflihahdianinur.blogspot.com/2012/02/perkembangan-kehidupan-ekonomi-setelah.html
LAMPIRAN
Comments
Post a Comment